Al Madinah Planologi UNDIP 2013

Al Madinah merupakan biro dan merupakan sarana tempat berkumpulnya mahasiswa muslim di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Sabda Rasulullah SAW

Hadist riwayat Aisyah ra.

Surat Al Fatihah

Merupakan surat memiliki keistimewaan dibandingkan dengan surat-surat selainnya. Di antaranya, hanya surat al-Fatihah saja yang menjadi salah satu rukun shalat

Kamis, 26 Juli 2012

Kisah-kisah Cinta Terindah Zaman Rasulullah



1. Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Az-Zahra
Cinta Ali dan Fatimah luar biasa indah, terjaga kerahasiaanya dalam sikap, ekspresi, dan kata, hingga akhirnya Allah menyatukan mereka dalam suatu pernikahan. Konon saking rahasianya, setan saja tidak tahu menahu soal cinta di antara mereka. Subhanallah.
Ali terpesona pada Fatimah sejak lama, disebabkan oleh kesantunan, ibadah, kecekatan kerja, dan paras putri kesayangan Rasulullah Saw. itu. Ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Umar ibn Khattab melamar Fatimah sementara dirinya belum siap untuk melakukannya. Namun kesabarannya berbuah manis,lamaran kedua orang sahabat yang tak diragukan lagi kesholehannya tersebut ternyata ditolak Rasulullah Saw. Akhirnya Ali memberanikan diri. Dan ternyata lamarannya kepada Fatimah yang hanya bermodal baju besi diterima.
Di sisi lain, Fatimah ternyata telah memendam cintanya kepada Ali sejak lama. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah kedua menikah, Fatimah berkata kepada Ali: “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tetap mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya. Sambil tersenyum Fathimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu”

2. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz, khalifah termasyhur dalam Bani Umayyah, suatu kali jatuh cinta pada seorang gadis, namun istrinya, Fatimah binti Abdul Malik tak pernah mengizinkannya menikah lagi. Suatu saat dikisahkan bahwa Umar mengalami sakit akibat kelelahan dalam mengatur urusan pemerintahan. Fatimah pun datang membawa kejutan untuk menghibur suaminya. Ia menghadiahkan gadis yang telah lama dicintai Umar, begitu pun si gadis mencintai Umar. Namun Umar malah berkata: "Tidak! Ini tidak boleh terjadi. Saya benar-benar tidak merubah diri saya kalau saya kembali kepada dunia perasaan semacam itu,"

Umar memenangkan cinta yang lain, karena memang ada cinta di atas cinta. Akhirnya ia menikahkan gadis itu dengan pemuda lain. Tidak ada cinta yang mati di sini. Karena sebelum meninggalkan rumah Umar, gadis itu bertanya, "Umar, dulu kamu pernah mencintaiku. Tapi kemanakah cinta itu sekarang?" Umar bergetar haru, tapi ia kemudian menjawab, "Cinta itu masih tetap ada, bahkan kini rasanya lebih dalam!"

3. Abdurrahman ibn Abu Bakar
Abdurrahman bin Abu Bakar Ash Shiddiq dan istrinya, Atika, amat saling mencintai satu sama lain sehingga Abu Bakar merasa khawatir dan pada akhirnya meminta Abdurrahman menceraikan istrinya karena takut cinta mereka berdua melalaikan dari jihad dan ibadah. Abdurrahman pun menuruti perintah ayahnya, meski cintanya pada sang istri begitu besar.
Namun tentu saja Abdurrahman tak pernah bisa melupakan istrinya. Berhari-hari ia larut dalam duka meski ia telah berusaha sebaik mungkin untuk tegar. Perasaan Abdurrahman itu pun melahirkan syair cinta indah sepanjang masa:

Demi Allah, tidaklah aku melupakanmu

Walau mentari tak terbit meninggi
Dan tidaklah terurai air mata merpati itu
Kecuali berbagi hati
Tak pernah kudapati orang sepertiku
Menceraikan orang seperti dia
Dan tidaklah orang seperti dia dithalaq karena dosanya
Dia berakhlaq mulia, beragama, dan bernabikan Muhammad
Berbudi pekerti tinggi, bersifat pemalu dan halus tutur katanya


Akhirnya hati sang ayah pun luluh. Mereka diizinkan untuk rujuk kembali. Abdurrahman pun membuktikan bahwa cintanya suci dan takkan mengorbankan ibadah dan jihadnya di jalan Allah. Terbukti ia syahid tak berapa lama kemudian.


4. Rasulullah Saw. dan Khadijah binti Khuwailid
Teladan dalam kisah cinta terbaik tentunya datang dari insan terbaik sepanjang masa: Rasulullah Saw. Cintanya kepada Khadijah tetap abadi walaupun Khadijah telah meninggal. Alkisah ternyata Rasulullah telah memendam cintanya pada Khadijah sebelum mereka menikah. Saat sahabat Khadijah, Nafisah binti Muniyah, menanyakan kesedian Nabi Saw. untuk menikahi Khadijah, maka Beliau menjawab: “Bagaimana caranya?” Ya, seolah-olah Beliau memang telah menantikannya sejak lama.
Setahun setelah Khadijah meninggal, ada seorang wanita shahabiyah yang menemui Rasulullah Saw. Wanita ini bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau tidak menikah? Engkau memiliki 9 keluarga dan harus menjalankan seruan besar."

Sambil menangis Rasulullah Saw menjawab, "Masih adakah orang lain setelah Khadijah?"
Kalau saja Allah tidak memerintahkan Muhammad Saw untuk menikah, maka pastilah Beliau tidak akan menikah untuk selama-lamanya. Nabi Muhammad Saw menikah dengan Khadijah layaknya para lelaki. Sedangkan pernikahan-pernikahan setelah itu hanya karena tuntutan risalah Nabi Saw, Beliau tidak pernah dapat melupakan istri Beliau ini walaupun setelah 14 tahun Khadijah meninggal.


5. Rasulullah Saw. dan Aisyah
Jika Rasulullah SAW ditanya siapa istri yang paling dicintainya, Rasul menjawab, ”Aisyah”. Tapi ketika ditanya tentang cintanya pada Khadijah, beliau menjawab, “cinta itu Allah karuniakan kepadaku”. Cinta Rasulullah pada keduanya berbeda, tapi keduanya lahir dari satu yang sama: pesona kematangan.
Pesona Khadijah adalah pesona kematangan jiwa. Pesona ini melahirkan cinta sejati yang Allah kirimkan kepada jiwa Nabi Saw. Cinta ini pula yang masih menyertai nama Khadijah tatkala nama tersebut disebut-sebut setelah Khadijah tiada, sehingga Aisyah cemburu padanya.
Sedangkan Aisyah adalah gabungan dari pesona kecantikan, kecerdasan, dan kematangan dini. Ummu Salamah berkata, “Rasul tidak dapat menahan diri jika bertemu dengan Aisyah.
Banyak kisah-kisah romantis yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad dan istrinya, Aisyah. Rasul pernah berlomba lari dengan Aisyah. Rasul pernah bermanja diri kepada Aisyah. Rasul memanggil Aisyah dengan panggilan kesayangan ‘Humaira’. Rasul pernah disisirkan rambutnya, dan masih banyak lagi kisah serupa tentang romantika suami-istri.


6. Zulaikha dan Yusuf As. 
Zulaikha adalah seorang puteri raja sebuah kerajaan di barat (Maghrib) negeri Mesir. Beliau seorang puteri yang cantik menarik. Beliau bermimpi bertemu seorang pemuda yang menarik rupa parasnya dengan pribadi yang amanah dan mulia. Zulaikha pun jatuh hati padanya. Kemudian beliau bermimpi lagi bertemu dengannya tetapi tidak tahu namanya.
Kali berikutnya beliau bermimpi lagi, lelaki tersebut memperkenalkannya sebagai Wazir kerajaan Mesir. Kecintaan dan kasih sayang Zulaikha kepada pemuda tersebut terus berputik menjadi rindu dan rawan sehingga beliau menolak semua pinangan putera raja yang lain. Setelah bapaknya mengetahui isi hati putrinya, bapaknya pun mengatur kunjungan ke negeri Mesir sehingga menghasilkan majelis pernikahan dengan Wazir negeri Mesir.
Memandang Wazir tersebut atau al Aziz bagi kali pertama, hancur luluh dan kecewa lah hati Zulaikha. Hatinya hampa dan amat terkejut, bukan wajah tersebut yang beliau temui di dalam mimpi dahulu. Bagaimanapun ada suara ghaib berbisik padanya: “Benar, ini bukan pujaan hati kamu. Tetapi hasrat kamu kepada kekasih kamu yang sebenarnya akan tercapai melaluinya. Janganlah kamu takut kepadanya. Mutiara kehormatan engkau sebagai perawan selamat bersama-sama dengannya.”
Perlu diingat sejarah Mesir menyebut, Wazir diraja Mesir tersebut adalah seorang kasi, yang dikehendaki berkhidmat sepenuh masa kepada baginda raja. Oleh yang demikian Zulaikha terus bertekat untuk terus taat kepada suaminya kerana ia percaya ia selamat bersamanya.
Demikian masa berlalu, sehingga suatu hari al-Aziz membawa pulang Yusuf a.s. yang dibelinya di pasar. Sekali lagi Zulaikha terkejut besar, itulah Yusuf a.s yang dikenalinya didalam mimpi. Tampan, menarik dan menawan.
Sabda Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh Hammad dari Tsabit bin Anas memperjelasnya: "Yusuf dan ibunya telah diberi oleh Allah separuh kecantikan dunia."
Kisah Zulaikha dan Yusuf direkam di dalam Al Quran pada QS. Surah Yusuf ayat 21 sampai 36 dan ayat 51. Selepas ayat tersebut Al Quran tidak menceritakan kelanjutan hubungan Zulaikha dengan Yusuf a.s. Namun Ibn Katsir di dalam Tafsir Surah Yusuf memetik bahwa Muhammad bin Ishak berkata bahwa kedudukan yang diberikan kepada Yusuf a.s oleh raja Mesir adalah kedudukan yang dulunya dimiliki oleh suami Zulaikha yang telah dipecat. Juga disebut-sebut bahwa Yusuf telah beristrikan Zulaikha sesudah suaminya meninggal dunia, dan diceritakan bahwa pada suatu ketika berkatalah Yusuf kepada Zulaikha setelah ia menjadi isterinya, “Tidakkah keadaan dan hubungan kita se¬karang ini lebih baik dari apa yang pernah engkau inginkan?”
Zulaikha menjawab, “Janganlah engkau menyalahkan aku, hai kekasihku, aku sebagai wanita yang cantik, muda belia bersuamikan seorang pemuda yang berketerampilan dingin, menemuimu sebagai pemuda yang tampan, gagah perkasa bertubuh indah, apakah salah bila aku jatuh cinta kepadamu dan lupa akan kedudukanku sebagai wanita yang bersuami?”
Dikisahkan bahwa Yusuf menikahi Zulaikha dalam keadaan gadis (perawan) dan dari perkimpoian itu memperoleh dua orang putra: Ifraitsim bin Yusuf dan Misya bin Yusuf.





taken from :

Inilah Penyebab Rasa Kantuk saat Puasa

  1. Perubahan pola tidur pada orang yang berpuasa membuat jumlah jam tidurnya berkurang karena harus terbangun dinihari. Tapi ini sebenarnya bisa disiasati dengan tidak begadang atau tidur terlalu larut. Tubuh juga akan mulai menyesuaikan irama tidur selama puasa. Tapi sebagian besar penyebab mengantuk yang teramat sangat adalah menurunnya kadar glukosa dalam darah yang membuat otak sulit berkonsentrasi. Otak mendapatkan energi dalam bentuk glukosa, sehingga jika aliran glukosa ke jaringan otak berkurang akan mempengaruhi kinerja dari otak. Otak mengonsumsi 60 persen asupan glukosa tubuh. Setelah energi yang dihasilkan oleh makanan sudah menipis, maka hati akan mengeluarkan cadangan glikogen yang disimpan untuk membantu memberikan energi bagi tubuh sehingga otak dan sistem tubuh lainnya bisa bekerja maksimal. Jika cadangan energi di tubuh tidak cukup untuk memberikan energi tambahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari, maka tubuh akan merasa lemas dan terjadi penurunan kadar gula darah, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang merasa kantuk.
  2. Kekurangan zat besi di dalam tubuh bisa membuat seseorang merasa kantuk saat siang hari. Hal ini biasanya disebabkan asupan zat besi yang kurang saat sahur.


Berikut upaya yang bisa dilakukan untuk mensiasatinya :
  1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks seperti beras merah, ubi, jagung, singkong, oatmeal, roti gandum akan menahan glikogen lebih lama untuk menghasilkan glukosa.
  2. Jangan lupakan makanan yang mengandung zat besi seperti sayuran berdaun hijau, ikan teri dan juga kacang-kacangan. Karena zat besi membuat tubuh akan banyak menyerap oksigen sehingga tidak cepat mengantuk.





Sumber :

Kesalahan-Kesalahan selama Puasa Ramadhan


1. Merasa sedih, malas, loyo dan tak bergairah menyambut bulan suci Ramadhan
Acapkali perasaan malas segera menyergap mereka yang enggan menahan rasa payah dan penat selama berpuasa. Mereka berasumsi bahwa puasa identik dengan istirahat, break dan aktifitas-aktifitas non-produktif lainnya, sehingga ini berefek pada produktifitas kerja yang cenderung menurun. Padahal puasa mendidik kita untuk mampu lebih survive dan lebih memiliki daya tahan yang kuat. Sejarah mencatat bahwa kemenangan-kemenangan besar dalam futuhaat (pembebasan wilayah yang disertai dengan peperangan) yang dilancarkan oleh Rasul dan para sahabat, terjadi di tengah bulan Ramadhan.
Semoga ini menjadi motivator bagi kita semua, agar tidak bermental loyo & malas dan tidak berlindung di balik kata “Aku sedang puasa”.
2. Berpuasa tapi enggan melaksanakan shalat fardhu lima waktu
Ini penyakit yang –diakui atau tidak– menghinggapi sebagian umat Islam, mereka mengira bahwa Ramadhan cukup dijalani dengan puasa semata, tanpa mau repot mengiringinya dengan ibadah shalat fardhu. Padahal shalat dan puasa termasuk rangkaian kumulatif (rangkaian yang tak terpisah/satu paket) rukun Islam, sehingga konsekwensinya, bila salah satunya dilalaikan, maka akan berakibat gugurnya predikat “Muslim” dari dirinya.
3. Berlebih-lebihan dan boros dalam menyiapkan dan menyantap hidangan berbuka serta sahur
Ini biasanya menimpa sebagian umat yang tak kunjung dewasa dalam menyikapi puasa Ramadhan, kendati telah berpuluh-puluh kali mereka melakoni bulan puasa tetapi tetap saja paradigma mereka tentang ibadah puasa tak kunjung berubah. Dalam benak mereka, saat berbuka adalah saat “balas dendam” atas segala keterkekangan yang melilit mereka sepanjang + 12 jam sebelumnya, tingkah mereka tak ubahnya anak berusia 8-10 tahun yang baru belajar puasa kemarin sore.
4. Berpuasa tapi juga melakukan ma’siat
Asal makna berpuasa bermakna menahan diri dari segala aktifitas, dalam Islam, ibadah puasa membatasi kita bukan hanya dari aktifitas yang diharamkan di luar Ramadhan, bahkan puasa Ramadhan juga membatasi kita dari hal-hal yang halal di luar Ramadhan, seperti; Makan, minum, berhubungan suami-istri di siang hari. Kesimpulannya, jika yang halal saja kita dibatasi, sudah barang tentu hal yang haram, jelas lebih dilarang. Sehingga dengan masa training selama sebulan ini akan mendidik kita menahan pandangan liar kita, menahan lisan yang tak jarang lepas kontrol, dsb. “Barang siapa yang belum mampu meninggalkan perkataan dosa (dusta, ghibah, namimah dll.) dan perbuatan dosa, maka Allah tak membutuhkan puasanya (pahala puasanya tertolak).
5. Sibuk makan sahur sehingga melalaikan shalat shubuh, sibuk berbuka sehingga melupakan shalat maghrib
Para pelaku poin ini biasanya derivasi dari pelaku poin 3, mengapa ? Sebab cara pandang mereka terhadap puasa tak lebih dari ; “Agar badan saya tetap fit dan kuat selama puasa, maka saya harus makan banyak, minum banyak, tidur banyak sehingga saya tak loyo”. Kecenderungan terhadap hak-hak badan yang over (berlebihan).
6. Masih tidak merasa malu membuka aurat (khusus wanita muslimah)
Sebenarnya momen Ramadhan bila dijalani dengan segala kerendahan hati, akan mampu menyingkap hijab ketinggian hati dan kesombongan sehingga seorang Muslimah akan mampu menerima segala tuntunan dan tuntutan agama ini dengan hati yang lapang. Menutup aurat, misalnya, akan lebih mudah direalisasi ketimbang di bulan selain Ramadhan. Mari kita hindari sifat-sifat nifaq yang pada akhir-akhir ini sangat diumbar dan dianggap sah, Ramadhan serba tertutup, saat lepas Ramadhan, lepas pula jilbabnya, inilah sebuah contoh pemahaman agama yang parsial (setengah-setengah), tidak utuh.
7. Menghabiskan waktu siang hari puasa dengan tidur berlebihan
Barangkali ini adalah akibat dari pemahaman yang kurang tepat dari sebuah hadits Rasul yang berbunyi “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah” Memang selintas prilaku tidur di siang hari adalah sah dengan pedoman hadits diatas, namun tidur yang bagaimana yang dimaksud oleh hadits diatas? Tentu bukan sekedar tidur yang ditujukan untuk sekedar menghabiskan waktu, menunggu waktu ifthar (berbuka) atau sekedar bermalas-malasan, sehingga tak heran bila sebagian -besar- umat ini bermental loyo saat berpuasa Ramadhan. Lebih tepat bila hadits diatas difahami dengan; Aktifitas tidur ditengah puasa yang berpahala ibadah adalah bila ; Tidur proporsional tersebut adalah akibat dari letih dan payahnya fisik kita setelah beraktifitas; Mencari rezeki yang halal, beribadah secara khusyu’ dsb. T idur proporsional tersebut diniatkan untuk persiapan qiyamullail (menghidupkan saat malam hari dengan ibadah) . Tidur itu diniatkan untuk menghindari aktifitas yang -bila tidak tidur- dikhawatirkan akan melanggar rambu-rambu ibadah Ramadhan, semisal ghibah (menggunjing), menonton acara-acara yang tidak bermanfaat, jalan-jalan untuk cuci mata dsb. Pemahaman hadits diatas nyaris sama dengan pemahaman hadits yang menyatakan bahwa bau mulut orang yang berpuasa lebih harum daripada minyak misk (wangi) disisi Allah, bila difahami selintas maka akan menghasilkan pengamalan hadits yang tidak proporsional, seseorang akan meninggalkan aktifitas gosok gigi dan kebersihan mulutnya sepanjang 29 hari karena ingin tercium bau wangi dari mulutnya, faktanya bau mulut orang yang berpuasa tetap saja akan tercium kurang sedap karena faktor-faktor alamiyah, adapun bau harum tersebut adalah benar adanya secara maknawi tetapi bukan secara lahiriyah, secara fiqh pun, bersiwak atau gosok gigi saat puasa adalah mubah (diperbolehkan)
8. Meninggalkan shalat tarwih tanpa udzur/halangan
Benar bahwa shalat tarawih adalah sunnah tetapi bila dikaji secara lebih seksama niscaya kita akan dapatkan bahwa berpuasa Ramadhan minus shalat tarawih adalah suatu hal yang disayangkan, mengingat amalan sunnah di bulan ini diganjar sama dengan amalan wajib.
9. Masih sering meninggalkan shalat fardhu 5 waktu secara berjama’ah tanpa udzur/halangan ( terutama untuk laki-laki muslim )
Hukum shalat fardhu secara berjama’ah di masjid di kalangan para fuqaha’ adalah fardhu kifayah, bahkan ada yang berpendapat bahwa hukumnya adalah fardhu ‘ain, berdasarkan hadits Rasulullah SAW yang mengisahkan bahwa beliau rasanya ingin membakar rumah kaum Muslimin yang tidak shalat berjama’ah di masjid, sebagai sebuah ungkapan atas kekecewaan beliau yang dalam atas kengganan umatnya pergi ke masjid.
10. Bersemangat dan sibuk beribadah sunnah selama Ramadhan tetapi setelah Ramadhan berlalu, shalat fardhu lima waktu masih tetap saja dilalaikanIni pun contoh dari orang yang tertipu dengan Ramadhan, hanya sedikit lebih berat dibanding poin-poin diatas. Karena mereka Hanya beribadah di bulan Ramadhan, itupun yang sunnah-sunnah saja, semisal shalat tarawih, dan setelah Ramadhan berlalu, berlalu pula ibadah shalat fardhunya.
11. Semakin jarang membaca Al Qur’an dan maknanya
12. Semakin jarang bershadaqah
13. Tidak termotivasi untuk banyak berbuat kebajikan
14. Tidak memiliki keinginan di hatinya untuk memburu malam Lailatul Qadar Poin nomor 8, 10, 11, 12 dan 13 secara umum, adalah indikasi-indikasi kecilnya ilmu, minat dan apresiasi yang dimiliki oleh seseorang terhadap bulan Ramadhan, karena semakin besar perhatian dan apresiasi seseorang kepada Ramadhan, maka sebesar itu pula ibadah yang dijalankannya selama Ramadhan.
5. Biaya belanja & pengeluaran ( konsumtif ) selama bulan Ramadhan lebih besar & lebih tinggi daripada pengeluaran di luar bulan Ramadan (kecuali bila biaya pengeluaran itu untuk shadaqah)
16. Lebih menyibukkan diri dengan belanja baju baru, camilan & masak-memasak untuk keperluan hari raya pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan
17. Lebih sibuk memikirkan persiapan hari raya daripada amalan puasa
Mereka lebih sibuk apa yang dipakai di hari raya dibanding memikirkan apakah puasanya pada tahun ini diterima oleh Allah Ta’aala atau tidak Orang-orang yang biasanya mengalami poin-poin nomor 14, 15 dan 16 adalah orang-orang yang tertipu oleh “fatamorgana Ramadhan”, betapa tidak ? Pada hari-hari puncak Ramadhan, mereka malah menyibukkan diri mereka dan keluarganya dengan belanja ini-itu, substansi puasa yang bermakna menahan diri, justru membongkar jati diri mereka yang sebenarnya, pribadi-pribadi “produk Ramadhan” yang nampak begitu konsumtif, memborong apa saja yang mereka mampu beli. Tak terasa ratusan ribu hingga jutaan rupiah mengalir begitu saja, padahal di luar Ramadhan, belum tentu mereka lakukan. Semoga sentilan yang menyatakan bahwa orang Islam tidak konsisten dengan agamanya, karena di bulan Ramadhan yang seharusnya bersemangat menahan diri dan berbagi, ternyata malah memupuk semangat konsumerisme dan cenderung boros, dapat menggugah kita dari “fatamorgana Ramadhan”.


Sumber :

Surga Derajat Rendah #4


Rasulullah saw bersabda, "Kemudian laki-laki itu berkata, "Wahai Tuhanku, pertemukanlah aku dengan manusia". Kemudian malaikat mendatanginya, memegang tangannya, dan mengajaknya berjalan disurga, sehingga dia melihat sesuatu yang sebelumnya tidak ia lihat. Lelaki itu bersujud dan berkata dalam sujudnya, "Sesungguhnya Tuhanku telah menampakkan diri untukku". Malaikat berkata kepadanya, "Angkatlah kepalamu, sesungguhnya tempat tinggal ini untukmu, dan ini adalah tempat tinggalmu yang paling kecil". Lelaki itu berkata, "Seandainya ALLAH swt tidak menahan pandanganku tentu akan silau karena cahaya gedung tersebut".


Beliau saw bersabda, "Lelaki itu pun tinggal digedung tersebut. Kemudian ada seseorang yang mendatanginya dengan wajah yang penuh wibawa dan pakaian yang sangat indah. Dia mengira bahwa orang itu malaikat. Orang itu mendatanginya lalu berkata, "Salam sejahtera bagimu, rahmat ALLAH dan berkah-NYA tercurah untukmu. Sungguh menyenangkan kamu telah datang". Laki-laki itu bertanya, "Siapakah kamu wahai hamba ALLAH?". Orang itu menjawab, "Aku adalah penjaga rumahmu ini. Dan kamu memiliki seribu rumah lagi yang dijaga oleh seribu sepertiku. Setiap satu orang penjaga dari mereka menjaga satu gedung milikmu. Dalam setiap gedung ada seribu pelayan dan seribu bidadari". (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Surga Derajat Rendah #3


Rasulullah saw bersabda, "Ketika lelaki itu berada di dekat gedung, dia memperhatikan apa yg ada disekelilingnya. Dia melihat sebuah tempat tinggal yg sangat indah dg taman disekitarnya. Dia tidak dapat menahan dirinya ketika melihat keindahan gedung tsb. Maka dia berkata, "Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-MU agar memberikan tempat tinggal ini kepadaku dan aku tidak meminta yg lainnya". Kemudian malaikat datang dan berkata, "Wahai anak Adam, bukankah kamu telah bersumpah dg nama Tuhanmu bahwa kamu tidak akan meminta lagi?. Gedung itu untukmu". Ketika dia telah sampai digedung itu, dia memperhatikan sesuatu yg ada didepannya, ternyata ada gedung tempat tinggal yang lebih indah. Maka dia berkata, "Wahai Tuhanku aku meminta tempat  yg ini". Kemudian malaikat datang dan berkata, "Wahai anak Adam, bukankah kamu telah bersumpah dg nama Tuhanmu bahwa kamu tidak akan meminta lagi?". Malaikat itu tidak mencelanya karena lelaki itu memang melihat sesuatu yg sangat mengagumkan. "Ia untukmu". 


Ternyata di depannya ada lagi tempat tinggal lain yg jauh lebih indah dari sebelumnya. Sungguh dia tercengang dan tidak sanggup berkata apa2. Kemudian Rosulullah saw (menemuinya dan) bertanya kepadanya, "Mengapa kamu tidak meminta kepada Tuhanmu?". Orang itu berkata, "Wahai junjunganku, sungguh aku telah bersumpah kepada Tuhanku sehingga aku takut dan malu kepada-NYA".

Kemudian ALLAH swt berkata  kepadanya, "Senangkah kamu bila AKU mengumpulkan dunia sejak AKU menciptakannya sampai AKU membinasakannya, kemudian AKU lipatkan sepuluh kalinya, lalu AKU berikan kepadamu?". Lelaki itu menjawab, "Wahai Tuhanku, apakah ENGKAU mengejek aku, sedangkan ENGKAU adalah Tuhan semesta alam?". ALLAH swt berfirman, "Sesungguhnya AKU Mahakuasa untuk melakukannya, maka mintalah kepada-KU sekehendakmu". (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Surga Derajat Rendah #2


Rosulullah saw bersabda, "Kemudian seorang malaikat mendatanginya, memegang tangannya, dan berjalan ke sebuah telaga didepan pintu surga. Malaikat berkata kepadanya, "Mandilah dan minumlah dari telaga ini". Orang itu mandi dan minum darinya. Dia diperlihatkan kepada surga dan segala kesenangannya. Kemudian diajak berjalan dan dihadapkan didepan pintu neraka serta dikatakan kepadanya, "Berhentilah disini sampai kamu mendapat izin dari Tuhanmu". Orang itu melihat ahli neraka dan mendengar jeritannya seperti anjing yg melolong. Maka dia menangis dan berkata, "Wahai Tuhanku palingkan wajahku dari ahli neraka, aku tidak meminta kepada ENGKAU kecuali itu, wahai Tuhanku". Kemudian malaikat datang dari sisi Tuhan semesta alam dan memalingkan wajahnya dari neraka ke surga. Jarak antara tempatnya dan surga itu hanya satu langkah. Dia melihat pintu surga, dan luas pintu surga itu empat puluh tahun perjalanan bagi burung yang terbang cepat. 

Beliau saw bersabda, "Kemudian lelaki itu meminta kepada Tuhannya seraya berkata, "Wahai Tuhanku, demi kemuliaan-MU, agar ENGKAU memasukkan aku ke pintu itu, dan aku tidak meminta kepada ENGKAU selain itu". Kemudian malaikat mendatanginya lalu berkata, "Wahai anak Adam, alangkah bohongnya kamu. Bukankah kamu telah berjanji bahwa kamu tidak akan meminta selain itu?' Kemudian malaikat memegang tangannya dan memasukkannya kedalam pintu tersebut. Maka lelaki itu memandang ke kanan dan ke kiri surga. Dihadapannya terdapat hamparan luas sejauh perjalanan sebulan. Dia tidak melihat seseorang kecuali sebuah pohon yang berbuah didepannya. Diantara tempatnya berdiri dan pohon itu hanya satu langkah saja. Ketika dia memandanginya ternyata batang pohon itu dari emas, rantingnya dari perak putih, daunnya sangat indah, buahnya lebih lembut dari mentega, lebih manis dari madu, dan lebih wangi dari misik"
Beliau saw bersabda, "Sungguh lelaki itu terkagum-kagum terhadap apa yg dia lihat. Kemudian dia berkata, "Wahai Tuhanku berikanlah pohon ini kepadaku, aku tidak meminta sesuatu selain darinya". Maka malaikat mendekatinya dan berkata, "Apa yg membuatmu berdusta wahai anak Adam? Bukankah kamu berjanji tidak akan meminta tambahan selain dari itu?. Kemudian malaikat memegang tangannya dan membewanya ke tempat tinggalnya yg paling kecil, ternyata berupa sebuah gedung dari permata yang berada di depannya dengan luas sejauh perjalanan satu tahun". (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Surga Derajat Rendah #1



Rasulullah saw bersabda, "Sungguh diatas jembatan itu ada tujuh bangunan pos. Jarak diantara dua pos itu tujuh puluh tahun perjalanan (1 tahun = 1000 tahun dunia). Lebar jembatan setajam pedang. Akan lewat diatasnya rombongan pertama dari manusia secepat pandangan mata. Rombongan kedua akan lewat secepat kilat menyambar. Rombongan ketiga secepat angin. Rombongan keempat secepat burung terbang. Rombongan kelima secepat kuda. Rombongan keenam secepat lelaki yg berlari kencang. Rombongan ketujuh akan lewat sambil berjalan. Kemudian tinggallah seorang lelaki. Dia adalah orang terakhir yang hendak lewat. Dikatakan kepadanya, "Lewatlah". Maka dia meletakkan kedua telapak kakinya diatas jembatan itu lalu terpeleset salah satu kakinya. Kemudian dia menaikinya, lalu merangkak diatas kedua lututnya, sehingga dia terjilat api neraka dari rambutnya sampai kulitnya".

Beliau saw bersabda, "Tidak henti-hentinya dia mengesot diatas perutnya. Lalu terpeleset kakinya yang lain, sehingga dia berjalan dan berpegang dengan tangannya. Dalam keadaan demikian, dia dijilati api neraka. Dia mengira bahwa dirinya tidak akan selamat dari titian shirath. Demikianlah dia bergerak terus dengan perutnya, sehingga keluar dari titian shirath. Apabila dia telah keluar dari titian itu, dia melihatnya lalu berkata, "Mahasuci Dzat Yang telah menyelamatkanku aku darimu. Sungguh aku mengira Tuhanku tidak pernah memberikan sesuatu kepada seorang pun dari orang dahulu maupun orang sekarang, sebagaimana yang telah DIA berikan kepadaku, bahwa sesungguhnya DIA telah menyelamatkanku, setelah aku melihat dan melewati titian itu". 
(Al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Nerakan Jahanam #5


Rasulullah saw bersabda, "Orang-orang yang dikehendaki ALLAH swt untuk dilemparkan di suatu jurang (neraka), maka ALLAH akan memanggil penjaganya seraya berfirman, "Seretlah mereka". Maka setiap orang akan diseret oleh tujuh puluh malaikat. Mereka diikat, dirantai, dan dibelenggu di lehernya. Lantas mereka ditelungkupkan diantara kepala dan kakinya ke belakang, sehingga tulang rusuk mereka patah-patah"

Beliau saw bersabda, "Ketika mereka diperlakukan demikian, mata mereka keluar, urat leher mereka pecah, daging pundak mereka mulai terbakar, daging mereka terkelupas, dan panasnya rantai menyebabkan kepala mereka mendidih. Sungguh, otak mereka mendidih lalu meleleh keluar mengenai kulitnya, dan nanah pun mengalir darinya". 
Beliau saw bersabda, "Ketika rantai dikalungkan dileher mereka sehingga memenuhi antara pundak dan telinga mereka, maka terbakarlah daging mereka, bibir mereka melepuh, gigi mereka nyeri, dan lidah mereka menjerit. Mereka dijilat oleh api yang sangat tinggi dan panasnya mengalir ke seluruh aliran darah.  Bahkan, panas rantai itu telah membakar hati sehingga membengkak memenuhi kerongkongan mereka. Sungguh, mereka semakin dilalap oleh api itu sehingga suara terhenti dan badan mereka hancur".
(Al Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Neraka Jahanam #4


Rasulullah saw bersabda, "Ketika mereka (orang yg menerima catatan amalnya dari tangan kirinya) didepan Tuhannya, duduk di atas kedua lututnya, mengakui dosa-dosanya, mata mereka terbelalak tidak bisa melihat, hati mereka kosong tidak bisa berpikir, mereka sangat ketakutan, tidak berani berbicara, mereka terputus dengan sanak saudara dan tidak ada hubungan kekerabatan lagi. "Maka tidak ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling bertanya" (Al-Mu'minun 101). Mereka menyesali nasib dirinya, namun tidak dapat menghindarinya. Mereka minta kembali ke dunia namun permintaan itu mustahil untuk dipenuhi. Sungguh, mereka telah yakin terhadap apa yang sudah mereka dustakan. Sekarang mereka merasa kehausan dan tidak dapat merasakan kesegaran, mereka lapar tidak bisa merasakan kenyang, mereka telanjang tidak memakai pakaian, mereka dirantai tidak ada yang menolong, dan mereka merasa susah tidak memiliki harapan. Sungguh merugi diri mereka, keluarga, harta, dan usahanya". 

Beliau saw bersabda, "Ketika mereka dalam keadaan demikian itu, tiba-tiba ALLAH SWT memerintahkan para penjaga neraka Jahanam agar keluar darinya beserta para pembantunya dengan membawa seluruh alatnya yang berupa rantai, belenggu, dan gada. Kemudian mereka keluar dari jahanam ke sebuah sudut dan menunggu perintah berikutnya. Ketika orang-orang kafir dan para pendurhaka yang celaka itu memandang penjaga neraka yang sangat mengerikan, mereka menggigit tangan. Mereka memakan jari dan berteriak memaki diri sendiri. Mata mereka berlinangan, hati mereka bergetar, ketakutan, dan berputus asa dari segala kebaikan. Kemudian ALLAH swt berfirman, "Seretlah mereka, belenggulah, dan masukkanlah mereka ke neraka, kemudian ikatlah mereka dengan rantai". (Al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Neraka Jahanam #3

Rasulullah saw bersabda, "Adapun orang yang menerima catatan amalnya dari tangan kirinya dan dari belakang punggungnya (saat hisab), wajahnya akan  menjadi hitam, matanya menjadi berubah,, dia akan dikumpulkan dengan golongannya, badannya membesar, kulitnya mengeras, dan dia meratapi kesialannya ketika melihat buku catatan amalnya. Dia mengenali dosanya yang besar maupun yang kecil, semuanya tercatat dalam buku catatan amalnya. Betapa buruknya keadaan mereka, buruk prasangka mereka, mereka sangat takut dan susah. Kepala mereka tertunduk, mata mereka ketakutan, dan hati mereka gemetar. Mereka memandang ke neraka sebagai tempat tinggal mereka, dan pandangan mereka tidak kembali laagi. Mereka menyadari bahwa mereka akan menerima kehancuran, kebinasaan, dan kesusahan yang berkepanjangan. Mereka mengakui penghambaannya kepada Tuhannya, mereka mengakui dosa-dosanya, dan mengakui bahwa mereka berhak mendapatkan siksa di neraka. Sungguh, mereka mendapatkan murka ALLAH SWT" .
(Al-Ghunnyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Neraka Jahanam #2



Rosulullah saw bersabda, "Ketika seluruh manusia duduk diatas kedua lututnya dan jahanam berjalan melenggang seperti unta yang menyerempet-nyerempet, maka ada panggilan dengan suara keras. Kemudian para Nabi, SHiddiqin. Syuhada, dan orang-orang shalih berdiri setelah  didatangkan orang-orang yang terlibat dalam penganiayaan. Setelah itu akan terjadi perdebatan antara jasad dan arwah, dimana jasad akan mengalahkan arwah. Kemudian manusia didatangkan untuk menerima buku catatan amal. Sebagian mereka ada yang menerima buku catatan amalnya dengan tangan kanan, dan sebagian lagi akan menerima dengan tangan kiri, bahkan sebagian mereka ada yang menerima buku catatan amal dari balik punggungnya"


Adapun orang yang menerima catatan amal dengan tangan kanannya, dia diberi cahaya dari Tuhannya. Para malaikat akan mengucapkan selamat kepadanya atas kemuliaannya. Dia akan dapat melihat shirat dengan selamat karena Rahmat Tuhannya. Dia akan memasuki surga-NYA dan disambut oleh para penjaganya didepan pintu surga. Dia akan mengenakan pakaian, kendaraan, dan perhiasan yang sangat serasi. Kemudian mereka saling berpisah untuk menuju tempat tinggal masing-masing dan menjumpai keluarganya dengan sangat gembira di gedung tempat tinggalnya. Kemudian mereka menjumpai istri-istri mereka, maka mereka akn mendapatkan sesuatu yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terlintas dalam pikiran mereka. Kemudian mereka makan,minum, berdandan dan bersenang-senang dengan istri mereka. Setelah itu mereka memuji Tuhannya yang telah menghilangkan kesusahan mereka dan mengaruniakan rasa aman dari apa yang mereka takutkan dan memudahkan hisab mereka. Mereka bersyukur atas kenikmatan yang telah diberikan oleh Tuhan mereka, lalu mereka berkata, "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. (Al A'raaf 43). Sungguh, mereka sangat bergembira karena telah membawa bekal iman dan amal shalih dari dunia. Mereka yakin, percaya, membenarkan Tuhan mereka, takut dan berharap kepada-NYA, dan ketika itu selamatlah orang-orang yang beruntung, dan binasalah orang-orang kafir" (al-Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)

Neraka Jahanam #1

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya neraka jahannam itu memiliki tujuh buah pintu. Setiap pintu memiliki tujuh puluh jurang. Kedalaman setiap jurang adalah tujuh puluh tahun perjalanan (1 hari=1000 tahun dunia). Setiap jurang memiliki tujuh puluh ribu jalan, setiap jalan memiliki tujuh puluh ribu gua. Disetiap gua ada tujuh puluh ribu lorong. Setiap lorong sejauh tujuh puluh tahun perjalanan. Di dalam setiap lorong itu terdapat tujuh puluh ribu ular. Dimulut ular itu terdapat tujuh puluh ribu kalajengking. Setiap kalajengking memiliki tujuh puluh ribu tulang punggung. Disetiap tulang punggung itu terkandung bisa yang pasti akan menyengat setiap orang kafir dan orang munafik" .
(Al Ghunyah; Syaikh Abdul Qadir Jailani, 2010)




Sumber :