Al Madinah Planologi UNDIP 2013

Al Madinah merupakan biro dan merupakan sarana tempat berkumpulnya mahasiswa muslim di jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Sabda Rasulullah SAW

Hadist riwayat Aisyah ra.

Surat Al Fatihah

Merupakan surat memiliki keistimewaan dibandingkan dengan surat-surat selainnya. Di antaranya, hanya surat al-Fatihah saja yang menjadi salah satu rukun shalat

Senin, 27 Januari 2014

Open Recriutment Almadinah Planologi


Download Lembar Oprec Almadinah

Owh ya, kelupaan, Gabung ke media online nya Almadinah :
1. FB = Keluarga Rohis AlMadinah Planologi Undip (http://www.facebook.com/groups/188388924524157/)
2. Twitter = @rohis_almadinah 
3. Komunitas Blogger = planologialmadinah.blogspot.com
Ditunggu Kontribusinya ya !!!!!
Kalian adalah para calon calon Kader TERBAIK Pilihan Allah SWT untuk Masuk dalam Barisan Dakwah Almadinah :) Semangat !!!!! Takbir!!!! Allahuakbar !!!!    

Kamis, 14 November 2013

Berbagai Amalan yang Termasuk Keimanan

1. Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidak beriman (sempurna) seseorang di antara kamu sehingga aku lebih dicintainya dari pada ayahnya, anaknya, dan manusia sekalian.” (HR. al-Bukhari 15 dan ini adalah lafaznya, dan Muslim no. 44)
2. Mencintai kaum Anshar
Dari Anas Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Tanda iman adalah mencintai kaum anshar dan tanda nifak adalah membenci kaum anshar.” (HR. al-Bukhari no. 17 dan ini adalah lafaznya, dan Muslim no 74)
3. Mencintai orang-orang yang beriman
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Kamu tidak bisa masuk surga sehingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman sehingga kamu saling mencintai. Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang apabila kamu lakukan niscaya kalian saling mencintai, tebarkanlah salam di antara kamu.” (HR. Muslim no 54)
4. Mencintai saudaranya sesama Islam
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Tidak beriman (sempurna) seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya –atau tetangganya- apa yang dia cintai untuk dirinya.” (HR. al-Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45, ini adalah lafazhnya.)
5. Mencintai tetangga dan tamu, serta tidak bicara kecuali tentang yang baik
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam. Barang siapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hari akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. al-Bukhari no (6018) dan Muslim no. 47 dan ini adalah lafazhnya.)
6. Memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘Anh, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Barang siapa di antara kalian melihat yang mungkar (yang dilarang agama) hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka (hendaklah dia merubahnya) dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah dia merubahnya dengan hatinya, dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim (49).)
7. Nasehat
Dari Tamim ad-Dari Radhiyallahu ‘Anh, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Agama adalah nasehat.’ Kami bertanya, ‘Untuk siapa?’ Beliau menjawab, ‘Untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, kitab-Nya, rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin dan umat Islam secara umum.” (HR. Muslim 55.)
Iman adalah amalan yang paling utama:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ditanya: ‘Apakah amalan yang paling utama?’ Beliau menjawab, ‘Iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.’ Beliau ditanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Beliau ditanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Haji yang mabrur.” (HR. al-Bukhari no. 26 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim no 83.)
Iman bertambah karena ketaatan dan berkurang karena perbuatan maksiat
  1. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mu’min supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). (QS. Al-Fath :4)
  2. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala, Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :”Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?”. Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. (QS. At-Taubah :124)
  3. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak berzina orang yang berzina saat berzina sedangkan dia dalam keadaan beriman. Tidak mencuri orang yang mencuri saat dia mencuri sedangkan dia dalam keadaanberiman. Dan tidak meminum arak (orang yang meminumnya) saat dia meminum sedangkan dia dalam keadaan beriman.” (HR. al-Bukhari no. 2475 dan Muslim no. 57 dan ini adalah lafazhnya.)
  4. Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, “Akan keluar dari neraka orang yang pernah berkata: ‘Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah Subhanahu wa Ta’ala’ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat rambut. Akan keluar dari neraka orang yang pernah berkata: ‘Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah Subhanahu wa Ta’ala’ dan di hatinya ada kebaikan seberat biji gandum. Dan akan keluar dari neraka orang yang pernah berkata:’Tiada Ilah (yang berhak disembah) selain Allah Subhanahu wa Ta’ala’ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji Shallallahu ‘Alaihi wa Sallami (atom).” Dan dalam satu riwayat: ‘iman‘ di tempat ‘kebaikan‘. (HR. al-Bukhari no: 1436, dan Muslim no: 123, dan ini adalah lafazhnya.)
Amal perbuatan orang kafir yang dilakukannya sebelum Islam
  1. Apabila orang kafir masuk Islam, kemudian ia berbuat baik, maka segala keburukannya diampuni, karena firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu :”Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap) orang-orang dahulu”. (QS. Al-Anfaal :38)
  2. Dan atas segala amal kebaikan (yang dilakukannya semasa kufur) diberikan pahala kepadanya, berdasarkan riwayat bahwa Hakim bin Hizam Radhiyallahu ‘Anh bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ‘Bagaimana pendapatmu terhadap beberapa perkara (kebaikan) yang pernah saya lakukan di masa jahiliyah, apakah ada balasannya untuk saya?’ Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepadanya:’Kamu masuk Islam bersama kebaikan yang pernah kamu lakukan.” ( HR. al-Bukhari no. 1436 dan Muslim no. 123 dan ini adalah lafazhnya.)
  3. Dan (sebaliknya) barang siapa yang masuk Islam, kemudian melakukan dosa, maka dia disiksa dengan (dosa) pertama dan yang terakhir. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ‘Barang siapa yang berbuat Kebaikan di masa Islam, niscaya tidak disiksa karena perbuatan buruk yang dia lakukan di masa jahiliyah. Dan barang siapa yang berbuat kejahatan di masa sesudah Islam, niscaya dia disiksa karena (dosa) yang pertama dan terakhir.” (HR. al-Bukhari no. 6921 dan Muslim no: 120.)
Sumber: fimadani.com

Jumat, 06 September 2013

Saudariku, Jangan Koyak Anggun Hijabmu!!

Salut, kagum, senang, dan rasa bahagia ketika mendapat kejutan yang menyejukkan batin. Seorang kawan yang dulu tomboy dan punya karakter suka bicara ceplas-ceplos, kini telah berubah penampilan dan tabiatnya.
Tanpa sengaja bertemu dalam sebuah majelis, saya tidak dapat mengenalinya jika tidak disapa lebih dulu. Wajahnya kini semakin manis, pakaiannya anggun menenteramkan kalbu, gaya bicaranya sopan, halus dan santun. Saya terkagum dengan perubahan dirinya, Subhanallah, ia kini telah menutup aurat, menjaga dirinya dari korban budak mode, membungkus tubuhnya sebagai bentuk ketakwaan pada Allah dan Rasul-Nya.

Di satu sisi lagi, saya dikejutkan oleh pemandangan yang membuat mata saya panas, memerah dan pahit. Kerongkongan saya tersekat. Seorang sahabat yang dulunya anggun dalam balutan hijab, kini telah menelanjangi kehormatannya. Kepala dan tubuhnya menjadi tak bernilai karena hijabnya telah dia lepas, terkoyaklah iman dan izzahnya. Astaghfirullah.
Pemandangan nyata yang kontras, yang memiliki renungan dan hikmah. Maha benar apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur’an:

“Barangsiapa yang Allah kehendaki akan memberinya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya (memeluk agama) islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikannya dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki gunung…..” (Al-An’am 125).
“Sesungguhnya kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk” (Al-Qashash 56).

Betapa mahalnya sebuah hidayah. Mempertahankan keistiqamahan hidayah membutuhkan perjuangan yang panjang dan menguras airmata. Begitu pula bagi muslimah yang telah berkomitmen menjadikan islam sebagai jalan hidupnya. Hendaknya memasukinya secara kaffah dan sungguh-sungguh. Sesungguhnya gemerlap duniawi yang membuat wanita menanggalkan hijab merupakan godaan musuh-musuh islam yang menginginkan muslimah itu hancur, selanjutnya jika muslimah sudah hancur dan terenggut imannya, sangat berpotensi menular pada orang sekitarnya.
Wanita yang menanggalkan hijab setelah Allah meneteskan sepercik hidayah, tempatnya adalah neraka, dan tidak layak berharap akan surga, karena dalam hadits shahih muslim Rasulullah telah mengabarkan, wanita yang berpakaian tapi telanjang tidak akan mencium bau surga. Sedangkan di dunia, akan menjadi bahan tertawaan musuh-musuh islam yang gigih melunturkan iman muslimah melalui topeng fashion. Renungan bagi muslimah, relakah anda dijadikan korban mode oleh orang-orang yang menginginkan agama anda hancur?

Sudah selayaknya kita sebagai wanita muslimah melepaskan belenggu perbudakan modern yang tersembunyi dibalik fashion. Sudah sepantasnya pula kita memerdekakan diri dari penjajahan mode yang memancing wanita berlomba-lomba tampil cantik secara lahiriyah, tetapi lupa untuk mempercantik batiniyah. [voa-islam.com]

Rabu, 04 September 2013

International Hijab Solidarity Day (Hari Solidaritas Jilbab Internasional)




Berawal dari 4 September 2004, tokoh-tokoh Islam di seluruh Eropa menggelar konferensi di London, Inggris. Konferensi tersebut diadakan untuk mendukung pemakaian jilbab bagi muslimah. Hal ini merupakan reaksi atas keputusan pemerintah Perancis yang melarang wanita berjilbab di lembaga-lembaga pendidikan dan institusi publik. Konferensi yang dihadiri oleh 300 delegasi ini akhirnya menghasilkan keputusan membentuk majelis untuk perlindungan jilbab dan mendeklarasikan tanggal 4 sebagai International Hijab Solidarity Day (IHSD) – Hari Solidaritas Jilbab Internasional. Peringatan ini memberi dukungan kepada muslimah untuk mengenakan jilbab tanpa larangan.
            Lalu, apa bedanya dengan World Hijab Day? Selain Perancis, ada Negara lain yang melarang pemakaian jilbab. Namun para muslimah yang berkomitmen dengan Islam dan mempertahankan jilbabnya, tetap berjilbab walau banyak resiko yang akan dihadapi. Kebanyakan muslimah banyak menjadi korban islamophobia dengan larangan berjilbab di institusi perusahaan tertentu, ataupun lembaga pendidikan tertentu.
            Seorang muslimah yang menjadi korban di Jerman adalah Marwa El-Sharbini. Apoteker keturunan Mesir ini disebut “teroris” oleh Alex W, warga Jerman. Bukan hanya itu, pernah suatu ketika Alex berusaha melepas jilbab Marwa. Atas penghinaan tersebut, Marwa mengajukan gugatan ke pengadilan. Ketika pengadilan diadakan tanggal 1 Juli 2009 di Dresden, Alex menikam Marwa. Marwa tidak bisa diselamatkan dan ia menjadi syuhada yang mempertahankan jilbabnya. Atas peristiwa inilah, 1 Juli diperingati sebagai Hari Jilbab Internasional (International Hijab Day).
            Untukmu muslimah yang sudah mengenakan jilbab, semoga istiqomah dan berpegang teguh untuk menjalankan syariat menutup aurat. Dan untukmu muslimah yang belum mengenakan jilbab, semoga engkau bersegera menjemput hidayah dalam menutup aurat.

Sumber:
bersamadakwah.com

Selasa, 13 Agustus 2013

Idul Fitri 1434 H