Rabu, 04 September 2013

International Hijab Solidarity Day (Hari Solidaritas Jilbab Internasional)




Berawal dari 4 September 2004, tokoh-tokoh Islam di seluruh Eropa menggelar konferensi di London, Inggris. Konferensi tersebut diadakan untuk mendukung pemakaian jilbab bagi muslimah. Hal ini merupakan reaksi atas keputusan pemerintah Perancis yang melarang wanita berjilbab di lembaga-lembaga pendidikan dan institusi publik. Konferensi yang dihadiri oleh 300 delegasi ini akhirnya menghasilkan keputusan membentuk majelis untuk perlindungan jilbab dan mendeklarasikan tanggal 4 sebagai International Hijab Solidarity Day (IHSD) – Hari Solidaritas Jilbab Internasional. Peringatan ini memberi dukungan kepada muslimah untuk mengenakan jilbab tanpa larangan.
            Lalu, apa bedanya dengan World Hijab Day? Selain Perancis, ada Negara lain yang melarang pemakaian jilbab. Namun para muslimah yang berkomitmen dengan Islam dan mempertahankan jilbabnya, tetap berjilbab walau banyak resiko yang akan dihadapi. Kebanyakan muslimah banyak menjadi korban islamophobia dengan larangan berjilbab di institusi perusahaan tertentu, ataupun lembaga pendidikan tertentu.
            Seorang muslimah yang menjadi korban di Jerman adalah Marwa El-Sharbini. Apoteker keturunan Mesir ini disebut “teroris” oleh Alex W, warga Jerman. Bukan hanya itu, pernah suatu ketika Alex berusaha melepas jilbab Marwa. Atas penghinaan tersebut, Marwa mengajukan gugatan ke pengadilan. Ketika pengadilan diadakan tanggal 1 Juli 2009 di Dresden, Alex menikam Marwa. Marwa tidak bisa diselamatkan dan ia menjadi syuhada yang mempertahankan jilbabnya. Atas peristiwa inilah, 1 Juli diperingati sebagai Hari Jilbab Internasional (International Hijab Day).
            Untukmu muslimah yang sudah mengenakan jilbab, semoga istiqomah dan berpegang teguh untuk menjalankan syariat menutup aurat. Dan untukmu muslimah yang belum mengenakan jilbab, semoga engkau bersegera menjemput hidayah dalam menutup aurat.

Sumber:
bersamadakwah.com

0 komentar:

Posting Komentar