Salut, kagum, senang, dan rasa bahagia ketika mendapat kejutan
yang menyejukkan batin. Seorang kawan yang dulu tomboy dan punya karakter suka
bicara ceplas-ceplos, kini telah berubah penampilan dan tabiatnya.
Tanpa
sengaja bertemu dalam sebuah majelis, saya tidak dapat mengenalinya jika tidak
disapa lebih dulu. Wajahnya kini semakin manis, pakaiannya anggun menenteramkan
kalbu, gaya bicaranya sopan, halus dan santun. Saya terkagum dengan perubahan
dirinya, Subhanallah, ia kini telah menutup aurat, menjaga dirinya dari korban
budak mode, membungkus tubuhnya sebagai bentuk ketakwaan pada Allah dan
Rasul-Nya.
Di satu sisi lagi, saya dikejutkan oleh pemandangan yang membuat
mata saya panas, memerah dan pahit. Kerongkongan saya tersekat. Seorang sahabat
yang dulunya anggun dalam balutan hijab, kini telah menelanjangi kehormatannya.
Kepala dan tubuhnya menjadi tak bernilai karena hijabnya telah dia lepas,
terkoyaklah iman dan izzahnya. Astaghfirullah.
Pemandangan nyata yang
kontras, yang memiliki renungan dan hikmah. Maha benar apa yang Allah firmankan
dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa yang Allah kehendaki akan memberinya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya (memeluk agama) islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikannya dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki gunung…..” (Al-An’am 125).
“Sesungguhnya
kamu tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah
memberi petunjuk pada orang yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk” (Al-Qashash 56).
Betapa mahalnya sebuah hidayah. Mempertahankan keistiqamahan
hidayah membutuhkan perjuangan yang panjang dan menguras airmata. Begitu pula
bagi muslimah yang telah berkomitmen menjadikan islam sebagai jalan hidupnya.
Hendaknya memasukinya secara kaffah dan sungguh-sungguh. Sesungguhnya gemerlap
duniawi yang membuat wanita menanggalkan hijab merupakan godaan musuh-musuh
islam yang menginginkan muslimah itu hancur, selanjutnya jika muslimah sudah
hancur dan terenggut imannya, sangat berpotensi menular pada orang sekitarnya.
Wanita yang menanggalkan hijab setelah Allah meneteskan sepercik
hidayah, tempatnya adalah neraka, dan tidak layak berharap akan surga, karena
dalam hadits shahih muslim Rasulullah telah mengabarkan, wanita yang berpakaian
tapi telanjang tidak akan mencium bau surga. Sedangkan di dunia, akan menjadi
bahan tertawaan musuh-musuh islam yang gigih melunturkan iman muslimah melalui
topeng fashion. Renungan bagi muslimah, relakah anda dijadikan korban mode oleh
orang-orang yang menginginkan agama anda hancur?
Sudah selayaknya kita sebagai wanita muslimah melepaskan
belenggu perbudakan modern yang tersembunyi dibalik fashion. Sudah sepantasnya
pula kita memerdekakan diri dari penjajahan mode yang memancing wanita
berlomba-lomba tampil cantik secara lahiriyah, tetapi lupa untuk mempercantik
batiniyah. [voa-islam.com]